TUGAS
3
ETIKA
PROFESI AKUNTANSI
Nama : Indah Dwi Lestari
NPM : 23210491
Kelas : 4EB18
1.
Bagaimana budaya organisasi bisa
mempengaruhi perilaku etis?
Jawab:
Budaya organisasi merupakan nilai, anggapan, asumsi, sikap
dan norma perilaku yang telah melembaga kemudian mewujud dalam penampilan,
sikap dan tindakan, sehingga menjadi identitas dari organisasi tertentu. Budaya
organisasi sangatlah penting untuk memahami konsep budaya organisasi. Budaya
organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi
patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang
diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi
organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.
Etika
adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etis
adalah perilaku yang
sesuai dengan keyakinan individual dan norma sosial tentang tindakan yang benar dan baik.
Pentingnya
budaya organisasi yaitu :
Budaya dipelajari dan membantu manusia dalam usaha
mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat .
Ketika
nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah
penyesuaian. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab
kegagalan usaha dalam organisasi yang disebut “culture shock”
Budaya adalah kata yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku yang mewakili norma operasi umum di lingkungan Anda.
Budaya biasanya tidak didefinisikan sebagai baik atau buruk, meskipun aspek
budaya Anda mungkin mendukung kemajuan dan kesuksesan dan aspek lain
menghambat kemajuan anda.
Sebuah norma akuntabilitas akan
membantu membuat organisasi Anda sukses. Sebuah norma layanan pelanggan
spektakuler akan menjual produk dan mengikutsertakan karyawan Anda. Menoleransi
kinerja yang buruk atau menunjukkan kurangnya disiplin untuk memelihara proses
dan sistem yang mapan akan menghambat kesuksesan Anda.
Sumber:http://allanerlangga4eb17.blogspot.com/2012/12/budaya-organisasi-dapat-mempengaruhi_1.html
2.
Gambarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis:
a) Faktor
Individu,tingkat pengetahuan, nilai moral, sikap pribadi, tujuan
pribadi, dan lain-lain.
b) Faktor
Sosial,norma budaya; keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja; serta
nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti suami/istri/pacar, teman,
saudara, dll).
c) Kesempatan/Peluang,kebebasan
yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis.
Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
Contoh kasusnya :
Masalah komunikasi bisnis (terutama iklan) yang menyesatkan,
contohnya berkaitan dengan label “100% halal”, “low fat, fat free,
natural preservative”; praktik penipuan diskon (harga telah
dinaikkan baru didiskon), menyembunyikan informasi, memanfaatkan “blow-up” informasi, dan seterusnya
3.
Faktor
apakah yang mempengaruhi etika secara internasional?
Jawab:
1.
Kejujuran
2.
Integritas
3.
Objektivitas
4.
Perilaku Profesional
5.
Tanggung Jawab
6.
Kebiasaaan
yang dianggap baik oleh orang banyak.
7.
Kebudayaan
yang berlaku dimasyarakat luas.
8.
Perilaku
sehari hari.
9.
Keputusan
lembaga/organisasi internasional.
10.
Kesepakatan bersama antar bangsa bangsa
11.
kode etik dalam intdustri dan
perusahaan
12.
kode etik dalam bidang ekonomi
13.
kode etik dalam bidang kesehatan
14.
kode etik dalam bidang politik
4.
Jelaskan
cara menggunakan proses seleksi karyawan untuk mendorong perilaku etis?
Jawab:
Penampilan karyawan,
baik yang bersifat fisik maupun mental, memiliki pengaruh bagi pembentukan citra
perusahaan. Oleh karena itu etika yang baik perlu benar-benar ditanamkan dalam
perilaku karyawan. Bagaimana mewujudkannya, berikut ini kami sampaikan tujuh
cara untuk mendorong perilaku etis karyawan.
1.
Berilah teladan perilaku yang Anda harapkan dari
bawahan
2.
Kembangkanlah Kode etik formal yang tertulis
3.
Hukumlah setiap karyawan yang melanggar kode etik
4.
Adakan sesi pelatihan mengenai bagaimana mengatasi
situasi tidak etis
5.
Dengarkanlah karyawan yang mempunyai keluhan sebelum
mereka menyebarkannya keluar
6.
Tetapkanlah standar seleksi dan promosi yang
mengukuhkan perilaku etik
7.
Tetapkanlah etika dan moralitas sebagai bahan pokok
dalam kultur perusahaan