Minggu, 19 Desember 2010

makalah tentang pembuatan kerupuk

universitas gunadarma

MAKALAH
TUGAS PENGANTAR BISNIS
OBSERVASI PABRIK KERUPUK
logo_gunadarma.jpg
Oleh   :

1.      Indah Dwi Lestari                               npm     :    23210491
2.      Yayang Ayesa Alodia                          npm     :    28210609
3.      Zachra Meisela                                    npm     :    28210810
4.      Susi Susilowati                                    npm     :    26210760
5.      Nina Ekasari                                        npm     :

Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Jakarta
2010



KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Banyak kiranya hambatan yang kami temukan dalam penyusunan makalah ini. Walaupun demikian semua hambatan itu pada dasarnya merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh kami agar dapat menyelesaikan makalah ini serta membuat makalah ini lebih berarti bagi kami.
Makalah yang bertujuan melengkapi salah satu syarat untuk memenuhi tugas semester 1, yang berjudul “OBSERVASI PABRIK KERUPUK”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1.      Bapak
2.      Ayahanda, Ibunda, kakak serta adikku yang telah memberikan semangat dan kasih sayang sampai saat ini.
3.      Teman-teman yang telah memberikan dukungan moril maupun material.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat sejumlah kekurangan yang dalam melaksanakan tugas makalah ini. Maka dengan segala hormat, segala bentuk kekurangan kami tersebut mohon dapat dikoreksi oleh pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua.




Jakarta, 22 Oktober 2010





Penulis
 
 
















BAB II
ISI


              Di Jakarta terdapat salah satu pabrik kerupuk yang didirikan sejak tahun 1991 oleh Hj.Rianti. Pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 31 orang pegawai yang terdiri dari 20 orang untuk memperjualkan kerupuknya ke pedagang kecil dan sisanya sebagai pembuat adonan kerupuk.
              Ibu Hj. Rianti menghabiskan uang sebesar Rp 8.000.000,00 sebagai modal awal pembuatan kerupuk. Keuntungan yang paling besar terjadi pada tahun 1995-2000 sebesar Rp 3.000.000,00. Dalam satu hari, pabrik tersebut dapat menghasilkan 3 kwintal atau sama dengan 24.000 keping kerupuk.

Proses pembuatan kerupuk
Bahan-bahan :
 1. Tepung tapioka
 2. Ikan botan
 3. Garam
 4. Penyedap rasa makanan
  5. Air Panas
  6. Pengembang
  7. Biang Gula


Cara membuat :
v  Semua adonan di adukan rata
v  Adonan tersebut dimasukkan ke dalam mesin, jika sudah seesai didiamkan terlebih dahulu
v  Kemudian ditaburkan sedikit tepung untuk menghilangkan lengket pada adonan, lalu di ulen sampai agak empuk
v  Masukkan kedalam mesin penggiling untuk di cetak
v  Setelah dicetak dimasukkan dalam oven selama  10-15 menit
v  Jemur adonan tersebut seharian atau sampai kering
v  Dimasukkan kedalam oven kembali selama  4 jam
v  Lalu digoreng dan ditiriskan terlebih dahulu
v  Setelah dingin masukkan dalam toples kaleng
v  Siap diedarkan































Daftar Gambar




Adonan
 
DSC00571       DSC00589

DSC00555
Mesin Penggiling 1
 
DSC00572


Proses Pencetakkan
 
 

DSC00600
Pengulenan Adonan
 
DSC00579






Alat Cetak
 


Mesin Penggiling 2
 
 


DSC00624DSC00602



DSC00606






Tempat Penjemuran
 



Oven
 
 


DSC00610













Toples Kaleng
 

Wadah untuk Menjemur
 

 


DSC00623

DSC00564












Tempat sementara sebelum digoreng
 

Gerobak kerupuk keliling
 
 







Tempat untuk Menggoreng
 
DSC00597


Pemilik Pabrik dan Penulis
 
DSC00626












BAB III
PENUTUP



Kritik    :
·         Tempatnya kurang higienis
·         Pegawainya tidak memakai sarung tangan, penutup rambut, masker dan baju pelapis luar
·         Tempatnya kurang nyaman untuk para pegawai, seperti tempatnya panas dan tidak adanya ventilasi udara

Saran    :
·         Sebaiknya tempat dibuat lebih higienis
·         Pegawainya memakai perlengkapan, seperti sarung tangan, penutup rambut, masker dan baju pelapis luar
·         Tempatnya dibuat senyaman mungkin untuk para pegawai











Kesimpulan


              Jadi, seharusnya pabrik tersebut dibuat lebih higienis dan lebih nyaman untuk para pegawainya agar aktivitas pegawainya tidak terganggu dan diharapkan agar minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk diganti setiap hari supaya tidak membuat penyakit kolestrol dan tenggorokan. Semoga peminat kerupuk bertambah banyak.







































Kamis, 18 November 2010

pembelanjaan

universitas gunadarma

PEMBELANJAAN
1.      GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer manajer pembelanjaan perusahaan.
2.      PENGGUNAAN DANA
a.      Gambaran Umum
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Penggunaan jangka panjang pada umumnya berbentuk aktiva tetap.
b.      Penggunaan Dana Jangka Pendek
Aktiva lancar dapat berupa :
1.      Kas.
2.      Surat-surat berharga.
3.      Piutang.
4.      Persediaan.
c.       Penggunaan Dana Jangka Panjang
Aktiva tetap dapat berupa :
1.      Tanah.
2.      Bangunan.
3.      Peralatan.
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
1.      Metode net present value (NPV)
2.      Metode internal rate of return (IRR)
3.      Metode pay off period (POP)
3.      SUMBER DAYA
a.      Macam-macam Sumber Dana
Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat di bagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
1.      Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
*       Penggunaan laba perusahaan
*       Penggunaan cadangan
*       Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
Selain pembelanjaan intern, penggunaan dana yang berasal dari dalam perusahaan juga disebut pembelanjaan intensif. Pembelanjaan ini menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2.      Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan disebut pemb elanjaan ekstern, yang meliputi :
*       Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
*       Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.
b.      Pemilihan Sumber Dana
Ada beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk menyelesaikan masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan, yaitu :
1.      Menggunakan dana intern saja
2.      Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3.      Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya).
4.      Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5.      Menggunakan dana intern dan ekstern
c.       Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sektor lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
d.      Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1.      Kredit jangka pendek
Adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek adalah :
*             Kredit rekening Koran
*             Kredit belening
*             Kredit wesel
*             Kredit penjual
*             Kredit pembeli
*             Aksep
2.      Kredit jangka panjang
Adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kredit jangka panjang adalah :
*             Hipotik
*             Obligasi
*             Kredit bank
*             Krdit dari Negara lain
e.      Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut ini :
1.      Bunga kredit jangka pendek
2.      Bunga kredit jangka panjang
3.      Bunga simpanan bank
4.      Jangka waktu pemakaian modal
5.      Jangka kritis
Adapun kriteria yang bias dipakai untuk menetukan apakah menggunakan kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang ada dua macam, yaitu :
1.      Jangka kritis
2.      Beban bunga
f.        Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C, yaitu :
1.      Capital
2.      Capability
3.      Collateral
4.      Character
g.      Kredit Kelayaan
Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar kepres tersebut. Kredit tidak harus dijamin dengan harga tetap, cukup dengansurat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer).
h.      Likuiditas dan Solvabilitas
1.      Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a.       Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan disebut likuiditas badan usaha.
b.      Mamp membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Termasuk dalam kategori aktiva lancar ini adalah :
a.       Kas
b.      Bank
c.       Surat-surat berharga
d.      Piutang
e.       Persediaan  barang
2.      Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan.
i.        Rentabilitas
Rentabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
*       Rentabilitas ekonomis
Merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
*       Rentabilitas modal sendiri
Merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
4.      PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
a.      Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
1.      Saham biasa (common stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa.
2.      Saham preferen (preferred stock)
Saham preferen atau saham dengan preferensi merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen adalah :
*             Pembagian dividen yang didahulukan
*             Pembagian dividen kumulatif
*             Pembagian kekayaan yang didahulukan
b.      Obligasi
Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Adapun sifat-sifat dari obligasi adalah :
1.      Dapat diperjual-belikan
2.      Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
3.      Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
4.      Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jenis obligasi yaitu :
1.      Coupon bond
2.      Registered bond
3.      Callabel bond
4.      Convertible bond
Semua obligasi dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis dengan mendasarkan pada berbagai factor, antara lain :
1.      Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
a.       Obligasi umum : obligasi yang dikeluarka oleh Pemerintah.
b.      Obligasi perusahaan : obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan, jawatan, dan perseroan terbatas.
2.      Sesuai dengan karakter jaminan :
a.       Obligasi tanpa jaminan : seperti income bond dan debenture bond.
b.      Obligasi dengan jaminan : jaminan yang bias dipakai disini antara lain : saham, piutang, rumah, tanah, mesin dan sebagainya.
c.       Pasar Modal
Salah satu syarat perusahaan menjual saham dan obligasi kepada masyarakat, yaitu perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, tetapi harus melalui lembaga perantara.